82 Pekerja India di Riyadh Tiga Bulan Tak Digaji

Kompas.com - 18/04/2013, 19:32 WIB

RIYADH, KOMPAS.com — Sebanyak 82 orang warga India yang bekerja untuk sebuah perusahaan konstruksi swasta di ibu kota Arab Saudi, Riyadh, kini hidup telantar. 

Mereka hidup berdesakan hidup dalam bedeng sempit tanpa makanan dan air bersih setelah belum mendapatkan gaji selama tiga bulan terakhir.

"Mereka tidak memiliki surat izin tinggal dan kartu medis. Mereka tinggal di sebuah apartemen sempit berkamar tiga di pinggiran Riyadh," kata Kummil Sudheer, Direktur Novodaya Riyadh, sebuah LSM lokal, Kamis (18/4/2013).

Perusahaan konstruksi itu, LWA & NIMA Contracting Company, menahan surat izin tinggal dan paspor para pekerja India itu.

Saheer menambahkan, Kedutaan Besar India sudah mengajukan surat protes resmi kepada Pemerintah Arab Saudi terkait masalah ini.

"Kedubes India sedang mempelajari masalah ini dan tengah mencari tahu bagaimana orang-orang ini bisa bekerja di Saudi tanpa dokumen kontrak kerja yang sah," kata Sibi George, dari Kedutaan Besar India di Riyadh.

George menambahkan, pihak kedubes tengah mencari sponsor lokal untuk menyelamatkan dan melegalkan status para pekerja India itu.

Para pekerja yang kini nyaris kelaparan tersebut berasal dari Negara Bagian Rajashtan, Tamil Nadu, Karnataka, Uttar Pradesh, Bihar, Haryana, Bengal Barat, dan Delhi.

"Saat ini, mereka hidup layaknya narapidana di dalam apartemen berkamar tiga itu," tambah Sudheer.

Sejauh ini, pihak LWA & NWA Contracting Company tidak bisa dihubungi untuk dimintai konfirmasi seputar para pekerja India tersebut.

Sudheer menambahkan, para pekerja itu dikontrak pada September tahun lalu melalui sebuah agen tenaga kerja India. Saat ini, di Arab Saudi, terdapat tak kurang dari dua juta orang tenaga kerja yang berasal dari India.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com