Memahami Indonesia di Seminar of Indonesia

Kompas.com - 13/07/2012, 18:57 WIB
M Latief

Penulis

BEPPU, KOMPAS.com — Tekad komunitas Indonesia di Ritsumeikan Asia Pacific University (APU) atau biasa disebut APUINA untuk mempromosikan Indonesia kepada masyarakat internasional terus dilakukan. Jika pekan lalu menggelar pekan budaya Indonesia yang dikemas apik melalui Indonesian Week 2012: "Feel Indonesia", APUINA menggelar Seminar of Indonesia di Kampus Ritsumeikan APU, Beppu, Jepang, Jumat (13/7/2012).

Mengundang akademisi dan praktisi dari Indonesia, serta para peneliti masalah Indonesia dari dalam Jepang atau negara lain, seminar bertema "Indonesian Economy: Relationship with Three New Asian Giants and its Current Development" ini diselenggarakan bekerja sama dengan Research Center for Asia Pacific Studies (RCAPS-APU). Beberapa pembicara utama yang hadir adalah Dr Hendri Saparini (Managing Director of Econit) dan Miki Hamada, peneliti senior dari Institute of Developing Economies (IDE), yaitu sebuah lembaga penelitian di bawah naungan Japan External Trade Organization (JETRO).

Dalam presentasinya di hadapan mahasiswa APU, Dr Hendri memaparkan karakteristik perkembangan ekonomi makro Indonesia. Dia juga membandingan kondisi Indonesia dengan India dan China di beberapa aspek perkembangan ekonominya. Sementara itu, Miki lebih menitikberatkan pada pembicaraan tentang perkembangan sektor finansial di Indonesia.

"Walaupun sektor finansial Indonesia belum sangat kuat dan masih agak lemah, tetapi telah memiliki fundamental sangat bagus," ujar Miki.

Dahlan Nariman, Vice-Dean of Admissions, Associate Professor, Education Development and Learning Support Center (EDLSC) di Ritsumeikan APU, mengatakan, sambutan terhadap Seminar of Indonesia sangat tinggi, terutama dari masyarakat internasional di Kampus APU. Acara ini terbilang mengiringi keberhasilan penyelenggaraan Indonesian Week 2012, yang lebih menekankan pada sisi seni dan budaya.

"Acara itu boleh dibilang sangat sukses. Tetapi, itu sebenarnya tak lebih dari sekadar entry point untuk memperkenalkan Indonesia ke masyarakat internasional. Hanya budaya saja rasanya belum cukup. Masih diperlukan beberapa langkah strategis selanjutnya agar masyarakat internasional lebih memahami negeri kita dan potensi kita secara lebih komplet," ujar Dahlan. 

Adapun Seminar of Indonesia ini diselenggarakan secara periodik. Beberapa nama kondang dari Indonesia yang pernah mengisi seminar ini adalah Prof Azyumardi Azra, Profesor Kacung Maridjan, Dr Jusuf Anwar (mantan Menkeu dan Dubes RI di Jepang), dan Sabam Siagian (Chief Editor The Jakarta Post).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Komentar
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com