Sambut LTE, Model Bisnis Harus Siap

Kompas.com - 21/09/2011, 23:27 WIB

KOMPAS.com - Teknologi long term evolution (LTE) menjadi harapan bagi perkembangan layanan komunikasi data lewat jaringan seluler sebab memungkinkan transfer data yang lebih cepat dan kapasitas yang lebih besar pada tiap individu. Namun, bagaimana cara mengembangkan teknologi LTE saat layanan 3G saja belum bisa dinikmati dengan baik di kota besar dan sinyal yang belum merata?

Jawabannya lagi-lagi klasik. Menurut Leslie Shannon, Head of Strategic Marketing Middle East and South East Asia Nokia Siemens Network dalam LTE Media Education di Jakarta, Rabu (21/9/2011), kesiapannya tergantung kepada kompetisi.

"Sejarah yang terjadi pada perkembangan layanan 3G pasti akan terulang lagi pada LTE," katanya.

Shannon menjelaskan, memang penyedia layanan telekomunikasi memiliki pilihan untuk konsisten memeratakan 3G atau mulai fokus menggarap LTE. Namun menurutnya, jika satu penyedia layanan mulai terjun mengembangkan LTE, pasti bisnis lain juga tak ingin ketinggalan. Hukum bisnis ini yang akan memacu perkembangan LTE di Indonesia.

Dalam konteks Indonesia, Leslie mengaku belum bisa merumuskan langkah yang harus ditempuh untuk mengembangkan LTE, mengatasi soal kebijakan, infrastruktur dan kondisi geografis. "Sebab di luar negeri sendiri banyak yang sudah mulai mengembangkan LTE tapi belum mau mengungkapkan langkahnya dan berapa pengguna LTE yang sudah dimiliki," katanya.

Jadi, menurut Shannon, salah satu yang perlu diperhatikan dalam penerapan LTE adalah model bisnis yang akan dijalankan. Ia mengatakan perlu diupayakan model bisnis yang tepat sebab operator juga harus untung dan pengguna harus puas. Harga layanan akan menjadi hal yang krusial.

Soal dukungan teknologi, Leslie mengatakan bahwa semua vendor siap. Nokia Siemens Network misalnya telah siap dan sudah memiliki klien di beberapa negara. Teknologi pendukung LTE yang dikembangkan Nokia Siemens Network juga mudah diimpelementasikan karena operator hanya perlu memperbaharui software sehingga implementasinya akan lebih mudah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com