Tambang Nikel Eramet Serap 6.000 Pekerja

Kompas.com - 07/09/2011, 23:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Investasi tambang nikel senilai 6 miliar dollar AS yang akan ditanamkan perusahaan pertambangan raksasa asal Perancis, Eramet Group, diperkirakan akan menyerap sekitar 6.000 tenaga kerja. Proyek penambangan nikel yang akan dikembangkan di Pulau Halmahera, Maluku Utara, itu diharapkan juga mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan timur Indonesia.

Demikian dikemukakan Chairman dan CEO Eramet Group Patrick Buffet seusai bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden, Rabu (7/9/2011). Dalam pertemuan itu, Presiden antara lain didampingi Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Energi dan Sumber Daya Manusia Darwin Zahedy Saleh, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, serta Sekretaris Kabinet Dipo Alam.

"Kami berkomitmen kuat terhadap pengembangan proyek berskala industri sangat besar ini. Kami meyakini, sukses dari proyek ini akan memberi kontribusi nyata bagi ekonomi Indonesia, dengan nilai tambah yang sangat signifikan bagi kawasan timur Indonesia," kata Patrick.

Pada tahap awal, Eramet Group akan menginvestasikan 3 miliar dollar AS. Hingga saat ini, investasi yang sudah masuk diperkirakan mencapai 450 juta dollar AS. Pada tahap berikutnya, tak kurang 3 miliar dollar AS kembali diinvestasikan untuk pengembangan proyek tersebut.

Eramet menargetkan dalam beberapa tahun ke depan akan mampu memproduksi 65.000 ton nikel per tahun.

Menurut Hatta, Presiden menyambut baik investasi ini karena proyek ini mendukung Rencana Induk Percepatan dan Perluasan Pembangunan Indonesia, sekaligus membuka peluang ekonomi kawasan timur Indonesia, khususnya di koridor Papua, Maluku, dan Maluku Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com