NASA Siapkan Operasional ISS Tanpa Awak

Kompas.com - 07/09/2011, 20:57 WIB

CAPE CANAVERAL, KOMPAS.com — Badan Penerbangan dan Antariksa AS sedang mempersiapkan rencana untuk mengoperasikan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) tanpa awak seandainya kru astronot baru belum bisa dikirim, sementara kru lama sudah harus dipulangkan.

"Kemungkinan kita akan membiarkan stasiun ini tanpa awak, mudah-mudahan hanya untuk periode yang singkat. Kami sudah mulai mengerjakan detail apa saja yang harus dilakukan untuk mulai memadamkan lampu-lampu di stasiun ini dalam beberapa minggu mendatang," tutur astronot AS Mike Fossum yang menjadi teknisi penerbangan di ISS, Selasa (6/9/2011) waktu AS.

Peluncuran awak baru ke ISS, yang dijadwalkan pada 22 September, kemungkinan besar ditunda hingga awal November, menyusul kecelakaan yang menimpa kapal luar angkasa pengangkut kargo Progress milik Rusia, 24 Agustus. Setelah AS menghentikan program pesawat ulang-aliknya, Juli lalu, hanya pesawat Soyuz milik Rusia-lah satu-satunya kendaraan yang bisa mengantar-jemput kru ke ISS.

Roket yang digunakan untuk membawa pesawat Soyuz, yang mampu membawa kru pengganti ke ISS, hampir sama persis dengan roket pembawa Progress yang meledak itu sehingga pihak Rusia memutuskan membatalkan seluruh jadwal penerbangan ke luar angkasa sampai penyebab kecelakaan tersebut diketahui pasti.

Sementara para kru yang saat ini berada di ISS sudah memiliki jadwal pasti untuk pulang ke Bumi. Saat ini terdapat enam awak di stasiun luar angkasa bernilai 100 miliar dollar AS tersebut. Tiga orang dijadwalkan pulang minggu depan, sementara tiga kru terakhir, termasuk Fossum, harus pulang pada pertengahan November.

Jika rencana pengiriman kru pengganti awal November tertunda kembali, stasiun luar angkasa itu akan dibiarkan tanpa awak selama beberapa waktu. Tim pengendali di darat di Johnson Space Center, Houston, AS, sudah mulai mempertimbangkan berbagai opsi untuk mengonfigurasi ratusan peralatan di dalam ISS dan mengoptimalkan operasi eksperimen ilmiah secara otomatis selama stasiun itu kosong tanpa awak.

"Tim di Houston baru berada pada tahap awal untuk memutuskan semuanya, mulai dari saluran ventilasi yang akan tetap kami biarkan berfungsi, lampu mana saja yang akan dibiarkan tetap menyala, bagaimana kondisi setiap eksperimen yang akan kita tinggalkan. Pokoknya semuanya, semua lampu, semua katup, semua pintu. Banyak yang harus dikerjakan," ungkap Fossum.

Sejak 2 November 2000, selalu ada kru yang mengawaki stasiun luar angkasa tersebut tanpa gangguan berarti. Dibutuhkan enam awak untuk mengoperasikan berbagai sistem di ISS, termasuk berbagai eksperimen ilmiah di dalam laboratoriumnya.

NASA sudah memiliki rencana evakuasi darurat apabila terjadi kebakaran atau tabrakan dengan benda angkasa lain di stasiun tersebut. Namun, badan itu belum memiliki rencana cadangan apabila stasiun terpaksa ditinggalkan para awaknya dalam waktu yang cukup lama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com