Akar Krisis Utang AS

Kompas.com - 08/08/2011, 02:12 WIB

Christianto Wibisono

Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Partai Republik sepakat menaikkan pagu utang dari 14,3 triliun dollar AS menjadi 16,7 triliun dollar AS sambil mengurangi defisit sebesar 2,1 triliun dollar AS dalam sepuluh tahun mendatang.

Masalah kunci AS adalah besar pasak daripada tiang. Sekarang ini rasio utang AS terhadap produk domestik bruto (PDB) sudah mendekati 98,5 persen, sedangkan penerimaan pajak hanya 30,5 persen dan pembelanjaan 46,5 persen.

Utang AS sebesar 14,3 triliun dollar AS nyaris setara PDB 14,8 triliun dollar AS, membebani setiap penduduk AS 46.825 dollar AS, sedangkan bagi pembayar pajak 130.000 dollar AS per kapita. Kata kuncinya adalah mengurangi belanja, konsumsi, dan menambah pendapatan negara.

Namun, dua partai, Republik dan Demokrat, punya rekam jejak sama, tak bisa menghindari defisit dan menambah utang sejak dijalankannya perekonomian yang lebih didorong sisi suplai Reagan tahun 1980. Ketika Obama menggantikan Bush tahun 2009, utang AS hanya 10,6 triliun dollar dan membengkak 14,6 triliun dollar pada 4 Agustus 2011.

Besar pasak daripada tiang

Utang AS dimulai sejak perjuangan kemerdekaan dan Januari 1791 tercatat 75,5 juta dollar, tapi tahun 1796-1811 tercatat 14 APBN surplus dan hanya dua defisit. Perang 1812 menambah utang, tapi 18 dari 20 tahun berikutnya masih surplus dan melunasi 99,97 persen utangnya. Pembengkakan utang kedua adalah akibat perang saudara dari 65 juta dollar AS (1860), melampaui 1 miliar dollar pada 1863 dan 2,7 miliar dollar di akhir perang saudara.

Pada 47 tahun berikutnya AS mengalami 36 surplus dan 11 defisit sambil melunasi 55 persen utang. Inilah era yang oleh Anatole Kaletsky disebut sebagai capitalism 1.0 yang berakhir dengan depresi global 1929. Kegagalan pasar yang tak terkendali oleh sistem capitalism 1.0 berbasis Adam Smith murni melahirkan revisi berupa Keynesianisme yang diteorikan ekonom Inggris, John Maynard Keynes, dan dipraktikkan Presiden AS Franklin Delano Roosevelt.

Negara tetap harus mengintervensi karena kegagalan pasar absolut. Inilah era capitalism 2.0 dengan konsekuensi utang AS berlipat 16 kali dari 15 miliar dollar (1930) jadi 260 miliar dollar (1950). Ketika Roosevelt terpilih, 1930, rasio utang AS 20 miliar dollar adalah 20 persen dari PDB dengan defisit 2-3 persen PDB. Pada akhir term I-1936 utang mencapai 33,7 miliar dollar atau 40 persen PDB.

Setelah Perang Dunia II, utang terus naik sesuai laju inflasi dunia dari 260 miliar dollar (1950) jadi 909 miliar dollar saat Reagan terpilih 1980. Secara nominal, utang di era Reagan dan George W Bush Sr berlipat empat kali dari 1980 ke 1992. Perang Dingin yang membengkakkan utang sehingga rasio utang terhadap PDB yang pada dekade 1970-an sekitar 26-28 persen, pada dekade 1980-an naik ke 41 persen. Pada era Clinton, rasio utang turun dari 50 persen ke 39 persen meski secara nominal utang naik dari 3 triliun dollar (1992) jadi 3,4 triliun dollar (2000).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com