Kertas Ini Dibuat dari Kotoran Kuda

Kompas.com - 25/07/2011, 21:17 WIB

LAMONGAN, KOMPAS.com - Tim dari SMA Muhammadiyah I Babat yang pada awal Juni lalu ditetapkan sebagai juara di ajang ASEANpreneurs Idea Canvas akan mempresentasikan karya tentang kertas dari kotoran kuda di National University of Singapore, Singapura, 26 Agustus mendatang. Mereka juga akan presentasi potensi Lamongan di hadapan wiraswastawan se-ASEAN.

Tim beranggotakan Dafina Balqis, Diah Ayu Vivit Nurfaidah dan Muhammad Teguh Kurniawan Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah I Babat, Mustafit dan alumni yang juga pembina kewirausahaan dari M Brother's Indonesia, M Najib Senin (25/7/2011) beraudiensi dengan Bupati Lamongan Fadeli. Najib merupakan satu dari empat pemuda Lamongan yang terpilih menjadi duta Indonesia di event Pelatihan Pemuda se-ASEAN Desember tahun lalu di Universitas Tenaga Nasional, Kuala Lumpur, Malaysia.

Najib menjelaskan tim itu akan presentasi potensi Lamongan di hadapan entrepreneur se-ASEAN ditambah dari China dan Taiwan. Kesempatan untuk mengenalkan Lamongan pada investor saat sesi Entrepreneurs Day itu akan kami manfaatkan sepenuhnya. "Ketiga siswa ini juga akan kami dukung dengan dokumentasi mengenai potensi investasi di Lamongan," ujarnya.

Menurut Najib, tiga siswa yang didampinginya siap mempresentasikan karyanya di Singapura dengan pengantar Bahasa Inggris. Ide awal karya tersebut menurut Dafina berawal dari keinginan untuk membuat produk daur ulang yang ramah lingkungan.

Dengan bimbingan dari M Najib, mereka kemudian memutuskan membuat kertas daur ulang dari kotoran kuda. Pemilihan kotoran kuda karena menurutnya kotoran hewan tunggangan itu memiliki serat yang lebih panjang dan banyak di banding kotoran hewan lain seperti sapi dan kambing.

Mereka sendiri cukup terkejut dengan prestasi yang diraih. Karena selain pesertanya dari Negara-negara di ASEAN plus China dan Taiwan, hanya tim merekalah yang berasal dari pelajar. Sementara peserta lainnya adalah kalangan mahasiswa.

Mulai proses pendaftaran dan penjurian dilakukan via internet. Dan kini setelah dinyatakan sebagai juara, mereka di undang melakukan presentasi karyanya di National University of Singapore, Singapura.

Bupati Lamongan Fadeli menyebut prestasi tingkat ASEAN itu sebagai sesuatu yang membanggakan untuk Lamongan. Dia juga memerintahkan pada Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan setempat agar membantu mematenkan karya mereka.

Prestasi ini menunjukkan bahwa kualitas pendidikan di Lamongan merata. Terbukti sekolah swasta juga mampu berprestasi. "Kami (Pemkab) tentu akan membantu untuk memajukan prestasi ini dengan segala keterbatasan Pemda," kata Fadeli.

Dafina Balqis yang lahir di Surabaya 8 Februari 1994 silam itu saat ini duduk di Kelas XII IPA 1. Dia ingin menjadi dokter. Diah Ayu Vivit Nurfaidah lahir pada 12 Februari 1995 satu kelas dengan Dafina. Muhammad Teguh Kurniawan , lahir 9 November 1994 ingin jadi pengusaha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com