Hampir 50 Persen Akses Internet dari Ponsel

Kompas.com - 11/07/2011, 20:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Hampir setengah pengguna internet Indonesia mengakses melalui telepon genggam (HP). Demikian data awal dari Nielsen Southeast Asia Digital Consumer Report yang akan diluncurkan 30 September 2011.

Hal ini tidak lepas dari makin banyaknya jenis perangkat berbasis layanan seluler di Indonesia yang dapat mengakses internet. Tak ada data pasti jumlah telepon genggam yang beredar, tapi tahun ini jumlah SIM Card diperkirakan telah melebih jumlah penduduk.

"Perangkat yang memiliki kapabilitas untuk mengakses internet seperti ponsel dan tablet menawarkan akses yang mudah ke Internet untuk konsumen Indonesia tanpa harus bergantung pada ketersediaan layanan broadband kecepatan tinggi di rumah mereka," kata Irawati Pratignyo, Managing Director dari Divisi Media di Nielsen Indonesia, Senin (11/7/2011) di Jakarta.

Saat ini sekitar 48 persen orang Indonesia mengakses internet lewat telepon genggam dan diperkirakan akan meningkat menjadi 53 persen dalam setahun ke depan. Akses internet dari perangkat bergerak seperti tablet saat ini baru 13 persen dan diperkirakan akan meningkat 30 persen tahun depan.

Meski penggunaan mobile Internet di Indonesia cukup tinggi, secara keseluruhan, Indonesia memiliki tingkat penetrasi internet terendah di Asia Tenggara. Hanya satu dari lima warga Indonesia berusia di atas 15 tahun yang menggunakan internet atau hanya 21 persen populasi. Angka tersebut 17 persen lebih rendah daripada rata-rata wilayah Asia Tenggara yaitu 38 persen dan 46 persen lebih rendah daripada Singapura yang sudah mencapai 67 persen atau memiliki tingkat penetrasi internet tertinggi.  

Warnet

Untuk mayoritas pengguna internet Indonesia, warung internet adalah lokasi yang paling populer untuk mengakses Internet (66 persen). Ini berbeda dengan mayoritas negara di Asia Tenggara di mana akses internet paling umum dari rumah (67 persen).

"Lokasi di mana konsumen mengakses internet sebagian besar mencerminkan akses mereka ke komputer dan koneksi Internet berkecepatan tinggi di rumah," kata Irawati.

Di pasar seperti Singapura, ketersediaan infrastuktur internet dan penawaran harga mendorong tingkat penetrasi internet yang lebih tinggi dan penggunaan di rumah. Sebagai perbandingan, konsumen Indonesia memiliki kebutuhan lebih besar untuk mencari akses lain untuk menggunakan internet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com