Menangkap Keberanian Berwirausaha

Kompas.com - 12/05/2011, 14:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendidikan wirausaha dapat menjadi alternatif untuk menekan angka pengganguran saat ini. Namun, ada hal mendasar yang harus dilakukan, yaitu mengubah paradigma pendidikan yang masih konseptual dengan urusan akademik.

Manajer Umum International Development Program-ABFI Institute Perbanas, Novianta Hutagalung, menuturkan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menanamkan pendidikan wirausaha di perguruan tinggi. Menurutnya, tahap awal yang harus dilakukan adalah mengubah paradigma pendidikan yang masih konseptual dengan urusan akademik.

"Kadang-kadang pendidikan itu tidak membuat mahasiswa berani untuk bereksperimentasi, karena terlalu dogmatis. Akibatnya, kemampuan mereka untuk berpikir di luar faktor itu menjadi sesuatu yang sulit dilakukan," ujar Novianta kepada Kompas.com di Jakarta, pekan lalu.

Untuk itu, lanjut Novianta, pendidik mempunyai peranan sangat penting. Ia mencontohkan, di dalam kelas pendidik harus memberi kesempatan mahasiswa mengembangkan kreatifitasnya agar pendidikan wirausaha dapat berjalan secara sistematis.

"Jadi, mereka tidak hanya diberikan teori-teori, karena pendidikan tidak hanya sekedar mengajar saja, tapi juga mendorong mereka bereksperimen dan memberi kebebasan mengembangkan lingkungannya," ujar Novanta. 

Ia menambahkan, ketika mahasiswa diberikan kesempatan mengembangkan kreatifitasnya, maka harus juga digabungkan dengan dengan pelatihan-pelatihan khusus. Pelatihan tersebut harus dilakukan bersamaan dengan kesempatan untuk bekerja sama dengan orang-orang di sekitarnya. Hal itu dimaksudkan agar mahasiswa mampu mengelola usahanya dengan network yang sudah ada.

Novianta mencontohkan, pendidikan kewirausahaan di Amerika Serikat (AS). Di AS saat ini banyak dikembangkan kompetensi pendidikan kewirausahaan secara mendalam. Bahkan tak jarang, pendidikan tersebut menjadi perlombaan new bussines venture dengan dukungan, baik secara teori maupun materi oleh pengusaha-pengusaha sukses.

"Memang, beberapa sudah diterapkan di sini (Indonesia) dengan dukungan bank-bank besar. Namun, seharusnya lebih baik jika dikembangkan secara sistematik, menyeluruh. Artinya, tidak hanya bersifat sporadis dan reaktif saja," jelasnya.

Tiga Tingkatan Penting

Menurut Novianta, mengembangkan pendidikan wirausaha setidaknya perlu diperhatikan tiga tingkatan, yakni keterampilan individual, keterampilan interpersonal, dan keterampilan berorganisasi. Dalam tingkatan individual, mahasiswa diajarkan merubah mindset untuk melihat peluang dari berbagai tantangan dunia kewirausahaan.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Komentar
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com