Perang Israel-Palestina Bukan Konflik Agama

Kompas.com - 15/01/2009, 18:30 WIB

JAKARTA, KAMIS — Menteri Agama Mohammad Maftuh Basyuni menyatakan, peperangan antara Israel dan Palestina bukan merupakan konflik antaragama melainkan menyangkut kepentingan politik antarnegara. Karena itu, masyarakat di Indonesia diimbau agar tidak bersikap emosional, tetapi lebih memfokuskan diri pada pemberian bantuan kemanusiaan kepada Bangsa Palestina.

"Ini bukan perang antaragama," kata Maftuh seusai menghadiri upacara peresmian proyek pengadaan sarana dan prasarana Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Indonesia (UIN) Syarif Hidayatullah, Kamis (15/1) di kawasan Ciputat, Tangerang, Provinsi Banten.

Terkait bentuk dukungan masyarakat di sejumlah daerah di Tanah Air dengan membentuk laskar jihad yang akan dikirim ke Jalur Gaza untuk membantu rakyat Palestina, Maftuh menyatakan tidak setuju terhadap bentuk dukungan itu. "Tindakan itu sama dengan bunuh diri karena mereka berangkat tanpa tahu medan perang di sana dan tanpa dilengkapi persenjataan," ujarnya menegaskan.

Yang dibutuhkan rakyat Palestina saat ini adalah bantuan kesehatan, pangan, doa, dan simpati dari masyarakat di seluruh penjuru dunia, bukan tenaga bantuan. "Di sana, jumlah tenaga sudah berlimpah," kata Maftuh. Kedatangan orang asing yang tidak tahu tentang kondisi daerah di Jalur Gaza dikhawatirkan malah akan membebani rakyat Palestina yang dilanda perang.

Maftuh menyarankan agar simpati masyarakat terhadap penderitaan rakyat Palestina tidak dilampiaskan dengan berangkat ke Palestina sebagai laskar jihad. Simpati itu akan lebih bermanfaat bila diwujudkan dalam bentuk pengumpulan dana bantuan untuk pembelian obat-obatan, bahan makanan, dan kebutuhan lain masyarakat Palestina yang ada di Jalur Gaza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com